Rabu, 20 Juli 2011

this is my story

aku bersamanya sejak 7 bulan yang lalu. sudah terbilang lama sejak aku menjadi miliknya.
dia bukanlah orang asing atau baru kukenal. dia sudah cukup sering datang ke tempatku. dia suka sekali menghabiskan waktunya berlama-lama hanya untuk ngobrolin aku dan teman-temanku bersama kakek, orang yang telah bertahun-tahun menjagaku.
tibalah hari itu, setelah ia sebelumnya lebih memilih temanku yang lain, yang kedatangannya baru beberapa hari yang lalu, ia memegangku untuk pertama kalinya, ia mendekatkan matanya di kepalaku, menatapku lekat-lekat, seperti menelanjangi tubuhku yang lusuh. dia menimang-nimang seperti sedang berusaha memutuskan sesuatu. lalu ia mendiskusikan sesuatu bersama kakek. perasaanku semakin tidak karuan. ini pertama kalinya ada orang yang menyentuhku seperti itu, lembut tapi kaku.
lalu kakek memisahkanku dari teman-temanku yang lain, mempercantik penampilanku dengan menambahkan strap di leherku. kalo benar dugaanku, iya akan membawaku pergi bersamanya.
ternyata benar, dia menggandengku pergi. apa yang bisa kulakukan. aku akan meninggalkan kakek. akhirnya tibalah masa itu, ketika aku menemukan pemilik sejatiku, begitu kata kakek mengingatkan kami semua di setiap paginya.

dan ini adalah bulan ke7 aku bersamanya.
aku masih teronggok di dalam kardus bersama teman-teman baruku. tapi mereka sangat berbeda denganku. kami memiliki perbedaan satu sama lain. yang menyamakan kami hanyalah, kami ada disini, untuk menyenangkannya. untuk membuatnya puas ketika ia menyentuh dan memainkan kami.
tapi mana? ia tidak pernah memainkanku. ia tidak pernah memperlakukanku seperti yang lainnya. aku tidak pernah diajaknya berkelana. aku tidak pernah diajaknya keluar melihat keindahan dunia yang selalu dilihatnya. aku iri dengan teman-temanku yang lain. tapi aku hanya bisa diam.
oh tidak, ia pernah membawaku keluar dua kali tapi selalu berujung kembali ke rumahku, kardus hijau. anehnya, malah aku tidak pernah digandengnya, tidak pernah ditampakkan olehnya, dan tidak pernah dikenalkan ke teman-teman,sesamaku, yang lain. ia malah menutup mataku agar aku tidak bisa melihat kemana kami melangkah. dan ketika ia akhirnya berkata padaku, "aku ingin mengembalikanmu ke tempat kakek", aku sadar ia tidak pernah benar-benar menginginkanku. aku gagal memuaskannya. entah siapa yang salah. aku tidak sedih kok.

dan sekarang,
ia sedang menatapku lekat-lekat seperti saat pertama kali ia bertemu dan menyentuhku. ia kembali menelusuri semua lekuk tubuhku. seperti mencoba menemukan kecacatan yang mungkin saja ada. dan dia tiba-tiba saja berkata "hey, aku jatuh cinta padamu".

dan nanti,
aku tidak tahu apa yang akan ia rencanakan untukku. aku tidak peduli lagi.

-aku-