Sabtu, 22 Februari 2014

Ada Apa Dengan Palu? #1

Postingan kali ini tidak akan membahas kegunaan palu sebagai carpenter equipment atau ada hubungan apa sebenarnya antara palu dan paku di dunia asmara. Tapi, kita akan menilik sedikit agak intim sebuah kota yang berada di sekitar garis khatulistiwa, yaitu KOTA PALU.

Jika Sulawesi Selatan terkenal dengan Tana Toraja, Sulawesi Tenggara dengan Wakatobi, Sulawesi Utara dengan Bunaken, maka tempat apa yang bisa menjadi destinasi kita di Sulawesi Tengah? 
Saya sebagai orang asli Sulawesi Tengah harusnya bisa menulis banyak tentang keindahan tanah asal saya yang tidak kalah dengan tempat-tempat lainnya. Sayangnya, waktu belum bersahabat memberi kesempatan pada saya untuk menjelajahi provinsi yang terkenal dengan kayu ebony ini, jadi saya hanya bisa berbagi sedikit saja kali ini.

Provinsi Sulawesi Tengah yang beribukotakan Palu adalah sebuah kota dengan scenery yang unik. Saya memang belum berkunjung ke semua kota di Indonesia, tapi dari seluruh kota yg pernah saya kunjungi, hanya di Palu, kita bisa melihat pegunungan dan laut dalam satu frame lanskap secara bersamaan.




Walaupun belum semaju Makassar, Palu telah memperlihatkan perkembangan wisata yang cukup baik karena sebenarnya potensi wisata kota yg terletak di teluk ini sangat besar. Apa saja?

Pantai Talise adalah pantai yang letaknya paling dekat dengan pusat kota. Memang sih, air lautnya warna coklat (literally coklat loh!) dan pasirnya ketutupan batu-batu, yah bisa dibilang ga asik lah yah kalo mau dibuat leyehleyeh sunbathing, tapi buat penggemar duren alias durian, pantai talise juaranya! Terlebih lagi, kita bisa ngeliat sunset dari pantai ini. Masih kurang romantis apa acara makan durennya!




Selain Pantai Talise, ada juga Pantai Taman Ria. Sebenarnya kedua pantai ini terbujur di bibir pantai yg sama, tapi agak berjauhan. Bedanya kalo di Pantai Taman Ria, yg kita temuin bukan penjual duren, tapi cafe-cafe hits ala anak muda kota palu dan deretan cafe-cafe tenda lainnya. Kalo malam minggu, biasanya malah sering ada live music di beberapa cafe. Heitz banget gak?

Bagian timur dan barat dari kota Palu dipisahkan oleh sebuah sungai lebar yang bermuara di Teluk Talise. Nah sebagai penghubungnya, dibangunlah sebuah jembatan yang sangat ikonik yaitu jembatan palu IV (saya gapunya stok fotonya jadi coba deh search di google haha). Di malam hari, keindahan jembatan ini bertambah dua kali lipat dengan adanya lampu-lampu yg membuat jembatan ini terang benderang. Banyak loh pengguna jalan yg terkadang berhenti untuk berfoto di jembatan berbentuk lengkungan ini :)

Masih tentang pantai nih. Buat yang suka snorkelling atau diving, bisa banget ke Pantai Tanjung Karang. Walaupun letaknya bukan di Kota Palu, tapi di Kab. Donggala, pantai ini worth it sekali buat didatengin hanya dengan berkendara 30 menit dari pusat kota Palu. Selain pasirnya putih, airnya turquoise, dan terumbu karangnya yang indah, scenery yang disajikan selama perjalanan dari Palu ke Donggala itu, woaahh... baguusss banget! Di sebelah kanan jalan raya adalah pantai yang sepi sedangkan di sebelah kiri adalah tebing dan perbukitan, kadang-kadang juga kita menemukan lokasi penambangan pasir. Kalo istilah saya sih, FOTOGENIK banget!





Kalo mau dijelajahi, Palu dan sekitarnya punya banyaaaakkkk sekali destinasi wisata yang super kece, misalnya Taman Nasional Lore Lindu, Air Terjun Wera, dan lain-lain. Belum deretan kulinernya yang bikin nagih (Kaledo!! You named it!!). Waduh, saya ga sabar segera lulus kuliah trus pulang ke rumah dan jalan-jalan lagi. Pastinya saya bawain oleh-oleh foto dan cerita buat kalian di blog ini ;)




foto : yashica fx-3 super 2000, fujicolor asa 200

Tidak ada komentar:

Posting Komentar