Senin, 31 Mei 2010

tentang pendidikan

ini mungkin hanya sekedar pemikiran yang muncul di tengah pergulatan ingus dalam faring ini.

sekarang lagi zaman-zamannya pendaftaran mahasiswa dan siswa baru. ahh saya tidak tahu kenapa tiba tiba terpikirkan hal seperti ini. seperti cuplikan ini :

anak ibu kuliah dimana//ooh, dia di FK univ.tarabumbum//ooh, anak saya loh juga di FK bu//oh ya? FK mana bu?//univ.negeri tralalala (bla bla)

*univ.tarabumbum = yg menurut khalayak biasa-biasa saja. univ negeri tralalala = yg menurut khalayak WAAWW KERENN bangett !

oke. menurut saya apalah arti sebuah universitas. apalah arti label yang melekat pad universitas atau sekolah tersebut. apakah kredibilitas kita sebagai pelajar di nilai dari kemampuan kita menembus sekolah tersebut. apakah ilmu kita diukur dari tempat belajar kita. kata beberapa orang :

ya iyalah, dosen yang ngajar beda, cara ngajarnya beda, mungkin kurikulumnya beda, kan giniannya beda ituannya beda (bla bla)

well. it was right. tapi saya teringat sebuah film dimana si anak memiliki prinsip : Saya bisa belajar dimana saja. yang saya butuhkan hanyalah seragam. tidak peduli sekolah apa itu. saya hanya butuh ilmu.

mungkin memang benar apa yang disajikan universitas atau sekolah itu beda. tapi kembali ke diri kita, tanyakan tujuan kita menjalani kuliah dan sekolah ini. tanyakan apa tujuan kita itu pada hati kita. kembali pada pribadi masing-masing. kita ingin jadi orang yang bagaimana nantinya.

ahh saya pusing menjelaskan apa yang berkecamuk di dalam otak ini. tak ada artinya sebuah label itu. tak ada gunanya. yang penting adalah ilmunya. terimalah apa yang diajarkan oleh guru kita. (saya jadi teringat sosok guru di film soe hok gie). tak ada ilmu yang salah yang diajarkan. tak ada ilmu yang berbeda yang diajarkan. di ITB akan diajarkan proses fotosintesis. di Unhas juga akan diajarkan seperti itu. dan di tempat lain juga. di FK UI akan diajarkan cara men-injeksi yang benar. di FK UB juga akan diajarkan hal yang sama. penyampaiannya memang beda. tapi intinya tetap sama kan.tak akan diberikan suatu ilmu yang berbeda. se-berbeda apapun dosennya. di jakarta akan diajarkan zat hijau daun bernama klorofil. di papua juga sama. tak akan berubah menjadi kloropam.

well, untuk ke depannya kita akan terjun bersama. kita akan saling membangun. kita akan saling membantu. di berbagai tempat. di saat bencana alam. kita akan terjun bersama. akankah si pasien bertanya kita lulusan mana? akankah si pasien meragukan kompetensi kita di lapangan nanti? jika ada yang meragukan kemampuan kita, seharusnya itu adalah diri kita sendiri.

jika kita menjadi teknisian. apa tujuan kita. kita ingin membangun negeri ini. kenapa? kompetensi mereka dari tempat lain berbeda dengan kita yang dari sini? bullshit. itu cuma suggesti. kalo kita memang ingin menjadi teknisian yang hebat, kita akan belajar dan berusaha dengan sebaik-baiknya.

ahh, saya hanya pusing dan bingung melihat orang-orang yang berpikiran akan label tersebut. saya hanya berpikir tentang apa ke depannya. akankah penduduk desa yang akan membangun jembatan bertanya kita lulusan mana.

ah tidak. saya rasa pertanyaan yang tepat, adakah diantara kita yang masih mau masuk desa? atau yang lucu mungkin, akankah masih ada desa nantinya ? :)


- rintihan sejenak :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar